RUPA

mata nanar mencari batas
menembus dalam kabut gelap
tak lagi tersisa wajah welas
tersudut memupuk wajah kalap

cacian hadir bertubi-tubi
tanya menghampiri tak habis-habis
jawab seakan tak lagi berarti
bertemankan resah dan tangis

risau dan galau tak kunjung pergi
tawa mengejek selalu menghampiri
wajahku tak terangkat hanya untuk menatap
aku termakan ucap

hingga hadir sebuah rupa
aku mencoba bergembira
menyanyi dalam opera
hidup dalam sebuah rupa

medan, 23 Januari 2008


Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s