Negri ini penuh bencana
Silih berganti tak pernah diam
Bagai sebuah rencana
Yang menyala dalam sekam
Cerita tinggallah cerita
Simpati telah jadi usang
Emphati hanyalah kata
Adakah lagi hati yang meluang
Mulai dari tsunami hingga gempa
Mulai dari alami hingga sengaja
Pejabat negara hanya berkata
Tertawa dalam tangis rakyat jelata
Wahai pemuda pemudi
Bangunkan jiwa ksatria demi pertiwi
Singsingkan lengan ajukan diri
Marilah kita membangun negri
13 January 2008 – medan
keluarlah kamu
dari tapamu
di dunia semu
negeri ini butuh kamu!
wahai kelana
jangan terlena
oleh kata-kata
rakyat menunggu amal nyata!
aku setuju ajakmu
karena musibah tiba bertalu
mari saling membahu
mengangkat negeri penuh haru!
aku menggugah asa
dengan kata
seperti komposer nada
dengan lagunya
seperti perupa
dengan lukisannya
aku dari dunia
kata-kata